Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Bali, Apa Penyebabnya?

on

Zonadunia.com – Beberapa hari belakangan, video viral dan foto yang menunjukkan ribuan burung pipit berjatuhan di sekitar pekuburan Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Kamis (9/9/2021).

Fenomena aneh ini pun menuai tanggapan dari berbagai ahli, salah satunya Peneliti Burung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Tri Haryoko MSi.

Ilustrasi (Photo by Mufid Majnun from Pexels)

“Saya belum mendengar kejadian seperti sebelumnya (selain di Bali itu),” kata Tri dilansir dari Kompas.com, Minggu (12/9/2021).

Menurut Tri, terkait fenomena yang ada, sebenarnya seperti yang disampaikan oleh beberapa pihak bahwa kejadian ribuan burung pipit berjatuhan tersebut bisa disebabkan oleh banyak kemungkinan.

Di antaranya seperti hujan asam, perubahan cuaca, keracunan pestisida ataupun adanya penyakit.

Akan tetapi, Tri menegaskan, untuk dapat memastikan satu dari semua faktor kemungkinan penyebabnya, haruslah menunggu hasil pengujian Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, yang diajukan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kebupaten Gianyar, Bali.

“Kita tunggu hasilnya,” kata dia.

Ia pun menambahkan, kemungkinan lainnya yang bisa menyebabkan kejadian ribuan burung pipit berjatuhan dan mati tersebut adalah hantaman hujan yang sangat deras.

“Namun, kemungkinan lainnya menurut saya adalah kematian burung (pipit) pada waktu hujan yang sangat deras di (sekitar) pohon Asam (tempat ribuan burung pipit tersebut bertengger),” ujarnya.

Tetapi, mengapa hujan deras bisa menjadi penyebab ribuan burung pipit berjatuhan di Bali?

Mengenai hal ini, Tri kembali menjelaskan bahwa kemungkinan hujan yang sangat deras itu menerpa ribuan burung pipit yang sedang bertengger di sana.

Ketika curah hujan terlalu kuat terjadi, itu akan menerpa bulu-bulu burung pipit, itu akan membuat mereka semakin tidak stabil hingga terjatuh. Selain itu, bulu-bulunya yang terkena hujan akan tidak berfungsi dalam menjaga suhu tubuh burung dengan baik.

Menurut Tri hal ini sangat mungkin dialami oleh ribuan burung pipit tersebut, sebab pohon asam memiliki struktur dan susunan daun yang kecil, tidak lebar dan tidak rapat, sehingga menyebabkan tidak cukup menahan laju curah air hujan yang deras.

“Adanya guyuran air hujan yang deras tersebut, bulu (burung pipit) tidak mampu melindungi atau menahan air hujan agar tidak mengenai kulit tubuh burung itu sendiri,” jelasnya.

Sebab, walaupun bulu burung terbuat dari  keratin, mempunyai kelenjar minyak yang melindungi bulu dari air serta tersusun secara rapat, Tri berkata, burung akan mengalami stres dan kedinginan, apabila tidak segera tertangani dengan cepat dengan mengeringkan bulunya bisa berakibat kematian.  

Kejadian burung pipit berjatuhan di Bali

Kadek Sutika sedang berkendara menuju rumah temannya, Kamis (9/9/2021) pukul 08.00 WITA.

Dalam perjalanan iba-tiba turun hujan lebat sehingga dirinya langsung putar balik kembali ke rumahnya.

Namun, saat itu ia melihat gerombolan warga baik dewasa dan anak-anak telah ramai disebuh kuburan atau setra di Banjar Sema, Desa Pering, Kabupaten Gianyar, Bali.

Di pekuburan itu, ribuan burung pipit berjatuhan ada yang kondisinya sudah mati.

“Saya lihat ke kuburan, anak-anak sudah banyak yang mengambil-ambil burung itu, Saya lihat ada banyak burung di bawah pohon, ada yang mati, ada yang masih hidup,” kata Sutika dalam pemberitaan Kompas.com, Jumat (10/9/2021).

Sutika kemudian merekam momen kejadian aneh tersebut. Dia memperkirakan burung yang berjatuhan jumlahnya mencapai ribuan ekor.

“Banyak sekali (yang jatuh dan mati), jumlahnya ribuan (ekor) lebih,” kata dia.

Dari pengamatannya, kata Sutika, kawanan burung pipit tersebut telah bertengger di dua batang pohon asam di kuburan selama lima hari belakangan.

Mereka tidak mengetahui dari mana asal burung tersebut.

Akan tetapi, pada sore harinya, burung-burung pipit yang mati berjatuhan di tanah itu sudah dipungut bangkainya dan telah dikubur.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s