Pegunungan Himalaya, Salah Satu Wilayah yang Tidak Dapat Dilalui Pesawat

on

Zonadunia.com – Ternyata tidak semua wilayah dapat dilalui pesawat terbang, salah satunya yaitu Pegunungan Himalaya di wilayah Tibet, mengapa demikian? Berikut penjelasannya dikutip dari Tribunkaltim.co.

Wilayah Tibet berada di perbatasan Asia Timur dan Asia Selatan. Tibet terletak di bagian selatan Tiongkok dan berbatasan dengan Nepal, Burma, Bhutan, dan India.

Secara teknis, banyak pesawat modern yang dapat melintasi Himalaya. Wilayah tersebut sangat luas dan memiliki panjang lebih dari 2.300 kilometer. Di samping itu juga mencapai ketinggian rata-rata 6.000 meter. Umumnya, daerah tersebut hanya dapat dilewati maskapai penerbangan dari China.

Image by David Mark from Pixabay
Ilustrasi (Image by David Mark from Pixabay)

1. Hanya Dua Bandara 

Salah satu alasan alasan pesawat tidak dapat melintas di atas Pegunungan Himalaya karena hanya ada dua bandara.

Salah satu alasan Pegunungan Himalaya berbahaya untuk penerbangan adalah hanya ada dua bandara yang beroperasi. Bandara tersebut ialah Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu dan Bandara Lhasa Gongga di Lhasa.

Jika terjadi situasi gawat di atas pesawat tidak ada lapangan udara yang dapat digunakan untuk mendarat.

2. Memerlukan Prosedur Khusus

Pilot memiliki prosedur khusus, yaitu drift down ketika salah satu mesin pesawat mati. Nah, pada pesawat modern masih dapat terbang meski ada mesin yang mati.

Namun, pesawat harus melayang turun ke ketinggian yang lebih rendah. Ketinggian tersebut ditentukan oleh berat kotor pesawat.

Akan tetapi, di atas Tibet batas ketinggian yang aman lebih rendah dibandingkan di dataran biasa. Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.

3. Turbulensi yang Berbahaya

Terdapat istilah “clean air turbulance” dalam penerbangan. Artinya, turbulensi ini tidak dapat dilihat dan bahkan tidak dapat diprediksi oleh pilot.

Turbulensi merupakan keadaan terganggu dikarenakan perubahan yang tidak dapat diprediksi dan dikontrol.  Adanya pusaran udara yang terbentuk saat aliran udara terganggu oleh pegunungan yang tinggi di area yang memiliki angin tegak lurus yang kuat.

Di samping itu, turbulensi juga dapat terjadi di tempat yang sering ada pembalikan suhu. Hal ini dapat membahayakan pesawat.

4. Ketinggian dan Oksigen

Setiap pesawat terbang, memiliki persediaan oksigen untuk situasi-situasi darurat. Masker oksigen di pesawat dapat memberikan oksigen bagi masing-masing penumpang selama kurang lebih 10-20 menit.

Waktu tersebut merupakan waktu yang cukup bagi pesawat turun ke ketinggian 3.048 meter. Hal ini dikarenakan pada ketinggian tersebut oksigen dan udara dapat dihirup untuk bernapas.

Di Tibet, berada pada ketinggian lebih dari 3.048 meter sehingga stok oksigen belum tentu mencukupi.

16 Comments Add yours

  1. Anterin Trans Mimika says:

    Reblogged this on Anterin Trans Mimika.

    Like

  2. Reblogged this on Anikomkun.

    Like

  3. Adrian Pehan says:

    Reblogged this on Adrian's Blog.

    Like

  4. wokeh22 says:

    Reblogged this on Wokeh News.

    Like

  5. Agus Santoso says:

    Reblogged this on Heri's Blog.

    Like

  6. Agustinus Wayne says:

    Reblogged this on Wayne's Blog.

    Like

  7. Mandatte Papua Makmur says:

    Reblogged this on Mandatte Papua Makmur Sejahtera.

    Like

Leave a reply to Agusalim Agus Cancel reply