Zonadunia.com – Zona hijau untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan November, Senin (1/11/2021). Sementara mata uang Rupiah terhadap Dollar AS melemah di awal perdagangan pada pasar spot.
Pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 6.593,85 atau naik 2,5 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.591,34, dilansir dari data RTI.
Sebanyak 202 saham melaju di zona hijau dan 186 saham di zona merah. Sedangkan 212 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp. 1,29 Triliun dengan volume 2,68 Miliar saham.
Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,25 persen, indeks S&P 500 menguat 0,19 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq naik 0,33 persen.
Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat terbatas. Secara teknikal, indicator stochastic mulai menyempit setelah sebelumnya membentuk deadcross.

“IHSG diprediksi menguat terbatas. Pola deadcross, mengindikasikan adanya potensi penguatan namun terbatas. Pergerakan masih akan didorong oleh rilis kinerja emiten kuartal III tahun 2021,” kata Dennies dalam rekomendasinya, dikutip dari Kompas.com.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.13 WIB Rupiah bergerak pada level Rp. 14.209 per Dollar AS, atau atau melemah 42 poin (0,29 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp. 14.195 per Dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah hari ini terjadi karena perhatian pasar masih tertuju pada event pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS pekan ini.
“Pasar juga menantikan pemberlakuan tapering dan besarannya sehingga kemungkinan nilai tukar regional termasuk Rupiah bisa mengalami tekanan mengantisipasi event the Fed tersebut hari ini,” jelas Ariston.
Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak melemah pada kisaran Rp. 14.200 per Dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp. 14.150 per Dollar AS.
Reblogged this on Cartenz Sakti.
LikeLike