Zonadunia.com – Vaksin Johnson & Johnson dikabarkan akan masuk ke Indonesia di bulan September. Saat ini ini vaksin tersebut sedang dalam proses registrasi untuk mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM.
Sesuai dengan namanya, vaksin Johnson & Johnson merupakan buatan Janssen Pharmaceuticals, anak perusahaan Johnson & Johnson. Perusahaan tersebut berkomitmen membuat vaksin Covid-19 secara nirlaba guna membantu mengendalikan pandemi.
Johnson & Johnson melalui website resminya, JNJ.com, mengumumkan bahwa vaksin yang mereka buat diperuntukkan untuk orang yang minimal telah berusia 18 tahun. Berbeda dengan vaksin yang sebelumnya sudah beredar di Indonesia, vaksin ini cukup diberikan sebanyak satu dosis saja, dilansir dari Beautynesia.id.

Khasiat Vaksin Johnson & Johnson
Vaksin Johnson & Johnson dapat melindungi orang-orang dari berbagai varian Covid-19 yang ada. Berdasarkan data ilmiah dari studi ENSEMBLE Fase 3 yang dikutip dari website resmi Johnson & Johnson, vaksin Johnson & Johsnon 85% efektif mencegah Covid-19 dengan gejala berat mulai dari 28 hari setelah dilakukan vaksinasi.
Paul Stoffels, M.D., Wakil Ketua Komite Eksekutif dan Kepala Petugas Ilmiah Johnson & Johsnon menyatakan bahwa vaksin Johnson & Johsnon dapat melindungi dari resiko Covid-19 yang mengerikan seperti rawat inap dan kematian. Vaksin ini akan membantu meringankan beban dan tekanan orang-orang pada sistem kesehatan di dunia.
Efek Samping Vaksin Johnson & Johnson
Layaknya vaksin-vaksin lainnya, vaksin Johnson & Johnson dapat memberikan efek samping pada tubuh. Efek samping yang mungkin dirasakan seseorang yang baru saja menerima vaksin ini terdiri dari dua jenis mengacu pada website resmi Johnson & Johnson.
1. Reaksi di Tempat Suntikan
- Nyeri pada bagian yang disuntik
- Kemerahan pada kulit
- Bengkak di sekitar tempat suntikan
2. Efek Samping Secara Umum
- Sakit kepala
- Merasa lelah
- Nyeri otot
- Mual
- Demam
Selain efek samping yang telah disebutkan, seseorang yang telah diberi vaksin Covid-19 kemungkinan dapat mengalami reaksi alergi yang parah dalam hitungan menit hingga satu jam setelah divaksinasi.
Oleh karena itu, penyedia vaksin biasanya meminta penerima vaksin untuk tetap di tempat pelaksanaan vaksin selama beberapa waktu agar bisa memantau ada atau tidaknya reaksi alergi yang parah. Reaksi alergi yang dimaksud dapat berupa kesulitan bernafas, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, jantung berdetak cepat dan ruam di sekujur tubuh.
Meskipun vaksin dapat memberikan efek samping, kita tidak perlu takut untuk divaksin. Efek samping yang dirasakan tiap orang bisa saja berbeda-beda. Perlu dicatat, tak semua orang merasakan efek samping yang berat.